WONOGIRI- Legislator
Kota Sukses mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri segera
memetakan wilayah krisis air bersih. Desakan itu menyusul musim kemarau
yang naga-naganya sudah di ambang pintu.
Hal tersebut disampaikan juru bicara
Fraksi Partai Golkar DPRD Wonogiri, Wiwik Eko Darmono dalam rapat
paripurna mendengarkan laporan reses tahap II Tahun 2017 di gedung
dewan, Senin (5/6/2017).
Fraksi Partai Golkar ketika masa reses
mengaku kerap mendapatkan aduan dan keluhan dari masyarakat soal bencana
kekeringan dan krisis air bersih yang mengancam beberapa wilayah
Wonogiri. Apalagi saat ini menurut informasi yang fraksi himpun, di
sejumlah wilayah sudah jarang turun hujan sejak beberapa bulan
belakangan ini.
“Kami mendesak Pemkab untuk segera melakukan pemetaan, daerah mana saja yang termasuk krisis air bersih,” pinta Wiwik.
Peta wilayah tersebut menurut dia sangat
penting. Sebab menjadi patokan dan acuan dalam memutuskan kebijakan
terkait penanganan kekeringan dan krisis air bersih. Misalnya, wilayah
mana saja yang paling banyak terdampak krisis, maupun tren luas wilayah
kekeringan dari tahun ke tahun apakah meningkat atau stabil.
Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santosa membeberkan, Wonogiri masuk dalam
wilayah zona merah bencana nasional. Yakni wilayah yang memiliki
kerawanan bencana tinggi. Dijelaskan Edy, bencana setiap saat mengintai
di Wonogiri. Saat penghujan kerap terjadi bencana tanah longsor, angin
puting beliung, maupun banjir. Sedangkan ketika kemarau terjadi
kebakaran hingga bencana kekeringan dan krisis air bersih. Pendek kata,
ujar Edy, bencana terjadi setiap saat.
sumber : joglosemar.co